Pound meraih momentum, dan setidaknya ada dua alasan yang mendasari hal ini. Alasan pertama adalah setelah penyusutan selama dua kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi kembali pulih, indeks PMI berada di wilayah ekspansi, dan ada peluang bagus untuk terus menguat. Hal ini mengurangi beban Bank of England dan berpotensi menyesuaikan rencana penurunan suku bunga demi arah yang lebih bertahap.

Laju pemulihan ekonomi Inggris tergolong tinggi, dengan pertumbuhan tingkat produksi pada laju tercepat sejak awal tahun 2022. Produksi dan pesanan baru meningkat secara bersamaan. Optimisme dunia usaha meningkat, tetapi biaya juga meningkat – inflasi di sektor manufaktur terus naik selama lima bulan berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam setahun. Jika harga sumber daya terus meningkat, BoE akan kembali menghadapi ancaman pertumbuhan inflasi, sehingga penurunan suku bunga tidak mungkin terjadi.

Volume bersih pinjaman konsumen pada bulan April jauh lebih tinggi daripada perkiraan, yang selanjutnya menunjukkan adanya pergeseran sentimen konsumen. Konsumen siap berbelanja lebih banyak karena mereka merasa lebih percaya diri terhadap pendapatan mereka, yang merupakan penanda kenaikan tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal kedua.

Alasan kedua adalah percepatan perlambatan perekonomian AS, yang mungkin memaksa Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga lebih awal. Dolar turun tajam di seluruh pasar mata uang pada hari Senin setelah rilis laporan ISM di sektor manufaktur. Alih-alih pemulihan yang diharapkan dari 49,2 menjadi 49,6 poin, angkanya justru turun menjadi 48,7 poin, yang ditafsirkan pasar sebagai indikator lain dari makin dekatnya resesi. Saat ini, pasar fokus pada laporan ISM sektor jasa pada hari Rabu. Prakiraan tersebut saat ini positif (diperkirakan terjadi kenaikan dari 49,4 menjadi 50,5 poin), tetapi jika indeks ini juga tidak memenuhi harapan, dolar bisa kehilangan nilai lebih besar dibandingkan pada hari Senin, karena prakiraan penurunan suku bunga pertama oleh The Fed mungkin berubah dari bulan September hingga Juli.

Posisi bersih long EUR meningkat sebesar 1,94 miliar, (hasil mingguan kedua setelah euro) menjadi 2 miliar, dengan pertumbuhan teramati selama lima minggu berturut-turut. Posisinya telah bergeser dari netral menjadi bullish. Harga berada di atas rata-rata jangka panjang dan meningkat dengan meyakinkan.

Pound mencapai target yang ditetapkan pada minggu sebelumnya. Mata uang ini belum berhasil berkonsolidasi di atas level ini, tetapi semuanya menunjukkan bahwa upaya berikutnya akan berhasil. Kemungkinan tidak akan terbentuk koreksi yang mendalam; kami memperkirakan dimulainya kembali pertumbuhan setelah konsolidasi singkat, dengan target level tertinggi lokal di 1,2892, diikuti oleh 1,2980/3000. Meningkatnya tanda-tanda kondisi overbought dapat menghambat pertumbuhan, tetapi tanda-tanda ini belum terlalu terlihat.